Jeda bagi Jiwa
Januari 20, 2021
Duhai jiwa yang lelah, menangislah jika itu bisa melegakan sesak di dada. Tak mengapa, meski airmata hampir kering, asal bukan hatimu yang hancur berkeping. Jangan, jangan biarkan.
Pejamkan mata dan tarik nafas sejenak. Berikan ruang bagi hatimu yang penat, berdiam lah sesaat di sana, dalam hening perenungan.
Sebentar. Hanya sebentar. Segala penat yang kau rasa. Tak kan lama. Hanya sebatas umurmu di dunia. Tidakkah kau ingin bersabar? Lalu kelak kau temui betapa indah balasannya dari Rabb Yang Maha Rahim.
Sabar. Ya, tak mudah. Tak pernah mudah, kecuali dengan pertolongan Allah. Maka mintalah agar dikaruniai kesabaran. Sebesar beban yang memberati pundakmu. Sabarlah dan perkuat kesabaran. Tak perlu mencari sandaran, karena semuanya rapuh selain Allah. Semua yang datang akan meninggalkan, jika waktunya telah tiba, kecuali Allah.
Duhai jiwa yang lelah. Ambillah penawar dari kalamullah. Tenanglah bersama ayat-ayat suci penyejuk jiwa. Tak hanya menghalau gundah, bahkan ia kelak adalah pembela di hari saat tiap diri menemui Rabbul Izzati, seorang diri.
Kota Arung Palakka, yang kadang berhujan kadang cerah. 21 Januari 2021.
0 comments