kematian

Jika Waktu Itu Tiba

November 08, 2022

Setiap insan pasti merasa saat perpisahan terakhirDunia yang fana akan ditinggalkanHanya amalan yang dibawaTerdengar sayup surah dibaca
Sayunya alunan suara (cemas di dada)Cemas di dada lemah tak bermayaTerbuka hijab di depan mataSelamat tinggal pada semuaBerpisah kita selamanya
Kita tak sama nasib di sanaBaikkah atau sebaliknyaAmalan dan takwaJadi bekalanSejahtera bahagia pulang ke sana... 
                               ***
Nasyid "Pergi Tak Kembali" dari grup Rabbani, yang di-cover oleh seorang munsyid lain membawaku merenung. Nasyid dengan mode vocal-only itu sarat lirik yang sendu tentang perpisahan jiwa dan raga seorang insan, juga perpisahan selamanya dengan kawan dan orang-orang terkasih, dengan dunia. 

Kupandangi anak dan suami yang tertidur, melow seketika. Kelak, diri ini akan berpisah dengan mereka. Sulit membayangkan, berat rasanya, seorang diri menghadap pada Sang Khaliq, meninggalkan semuanya, meninggalkan siapapun, mereka tak mungkin turut serta. 

Ah ya Rabb... Mengapa rasa memiliki ini masih begitu kuat? Tak ingin meninggalkan atau ditinggalkan. Bukankah mereka hanyalah titipan? Yang Engkau berhak mengambilnya kapan saja. Laa hawlaa wa laa quwwata illaa billaah... 

Rupanya hati ini masih harus banyak berlatih dan berusaha kuat dan ikhlas. Berlatih dan berusaha untuk ridha atas apapun takdir yang Engkau tetapkan. Allah... Mudahkanlah.... 

*Sudut bumi Arung Palakka yang terlelap

berpulang

Kelak Terpisah

November 08, 2022


Kelak kan terpisah
Jiwa... 
Raga... 
Setelah berbilang tahun bersua
Namun rupanya tak ada kesetiaan
di alam fana
Sekuat apapun janji dan tekad untuk bersama

Kelak nafas terakhir berhembus
Mata rapat menutup
Tubuh kaku
Lidah kelu
Tak ada kata
Tak terdengar lagi suara
Segala asa dan angan terputus seketika

Jiwa telah melewati sakaratnya
Berpindah ke alam yang tak pernah ditemui sebelumnya
Tanpa kekasih, tanpa teman
Yang tertinggal hanya amalan
Tak ada bekal untuk berpulang
Selain iman dan segenap pembuktian

Pada perpisahan terakhir
Dimana airmata duka mengalir
Yang ditinggal menguntai ketabahan 
Melewati hari bersama kenangan
... 
*inspirasi dari nasyid "Pergi Tak Kembali" by Rabbani

Bumi Arung Palakka, di penghujung hari nan sunyi. 

Popular Posts

Total Tayangan Halaman