Pembelajaran Sosial Emosional: Mengapa Penting?
Oktober 26, 2024Salah satu paradigma baru di dunia pendidikan yang dikembangkan saat ini adalah pendekatan pembelajaran sosial-emosional (PSE). Sisi yang tak banyak mendapat ruang di kelas-kelas selama ini namun sangat besar dampaknya bagi kemajuan pendidikan. Yap, agenda pembelajaran yang padat dan menitikberatkan pada ketercapaian tujuan pembelajaran pada sisi kognisi, kerap menyampingkan domain afeksi dan emosi. Alhasil, perilaku bermasalah atau hambatan belajar yang muncul akibat pengelolaan emosi yang kurang baik seringkali tidak dapat diantisipasi.
Beragam masalah bermunculan di lingkungan sekolah yang notabenenya merupakan institusi pembentukan nilai-nilai moral. Stres belajar, konflik siswa-guru, tawuran, perundungan, hingga kasus yang paling ekstrim seperti bunuh diri, seolah semakin menjadi. Tidak berhenti hanya pada peserta didik, berita-berita negatif juga sering didapati pada sosok pendidik. Akhir-akhir ini kita diresahkan oleh berbagai kasus pelecehan guru kepada muridnya. Pada kasus yang lain ditemukan ada sosok guru yang stres lalu bunuh diri. Sungguh ironi.
Bak oase di tengah gurun, di situasi ini hadirlah konsep pembelajaran sosial-emosional (PSE). Penerapan pembelajaran ini diharapkan bukan hanya sebagai respon atas krisis yang terjadi, tapi lebih jauh lagi, PSE dapat meningkatkan resiliensi dan memudahkan tercapainya peningkatan prestasi serta kesejahteraan psikologis di lingkup pendidikan. Pendidik maupun peserta didik penting untuk memiliki keterampilan sosial emosional. Keterampilan ini memungkinkan seseorang bisa bertahan di situasi sulit, serta mampu menemukan solusi saat menghadapi tantangan.
Berbagai penelitian menunjukkan pentingnya pembelajaran sosial-emosional. Salah satu penelitian menunjukkan fakta bahwa, intervensi PSE secara signifikan meningkatkan keterampilan, sikap, perilaku, keamanan sekolah hingga prestasi akademik.
7 comments
Barakallahu Fiik
BalasHapusMasyaa Allah sangat menginspirasi untuk bisa menerapkan PSE dalam pembelajaran maupun pada keseharian di sekolah untuk anak². Sangat dibutuhkan untuk semua kalangan .
BalasHapusMaa syaa Allah baarakallahu fiik
BalasHapusMasya Allah , dengan membaca tulisan ini semakin membuka mata untuk banyak belajar lagi bagaimana cara mendidik peserta didik bukan sekedar mentransfer ilmu
BalasHapusBaraakallahu Fiik..
BalasHapusMemungkinkan anak-anak dan remaja untuk mengembangkan rasa harga diri dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
Baarakallahu fik.
BalasHapusSaya pikir metode pendekatan ini sangat baik diterapkan apalagi di lingkup sekolah. Semoga dengan pendekatan ini bisa mewujudkan kesejahteraan di semua kalangan.
Pembelajaran berdifrensiasi itu menempatkan siswa pada kemampuannya yang berbeda-beda.
BalasHapustidak memberikan satu model pembelajaran yang menyamakan semua pemahaman siswa.
Ada 3 jenis pembelajaran berdifrensiasi yaitu:.
-difrensiasi konten
-difrensiasi proses
-difresiasi produk