Tersenyumlah duhai diri. Lupakan duka, mari melangkah. Jika ada banyak hal yang jauh dari keinginan dan harapan... ketahuilah, kita tak sedang di surga. Hanya di dalam surgalah, segala angan akan menjadi nyata seketika. Dan surga tak akan disegerakan di dunia. Mustahil, bukan?
Mengapa mudah merasakan lara? Mari instropeksi diri. Ayo periksa hati. Barangkali di sana telah bertahta dengan pongah, cinta duniawi. Cinta yang memalingkanmu dari cinta sejati. Mencintai dan ridha pada keputusan Ilahi, belum terpatri indah di sanubari.
Mengapa mudah merasa diabaikan kehidupan? Dikhianati kenyataan? Atau sebutlah segala macam perumpaan semisal. Karena yang dituju mungkin masih sebatas kefanaan. Kerapkali, kemudahan dan tambahan karunia menjadi candu, untuk mendapatkan tambahan lebih banyak lagi, dan lagi. Ah, manusia. Begitu dunia dibukakan baginya maka ia ingin melangkah menyelam terlalu dalam. Hampir lupa batasan. Lupa bersyukur atas apa yang telah didapatkan.
Bumi Arung Palakka, menyemai kesyukuran.