by: A.Sri Suryani Musrah
Setiap individu berhak mendapatkan akses pendidikan yang sama, tapi lihatlah sekeliling kita, saat sebagian anak mengikuti pembelajaran di sekolah, di sisi lain ada anak-anak seusianya yang kurang beruntung. Anak-anak tersebut berada pada situasi dan aktivitas yang berbeda, tak tersentuh pendidikan. Entah karena faktor ekonomi, entah karena cacat pada fisik yang menghambat gerak untuk bisa beraktivitas di ruang-ruang kelas.
Pendidikan adalah amanat UUD RI, kewajiban bagi negara untuk memberikan pendidikan bagi semua anak tanpa diskriminasi. Hal inilah yang menjadi dasar hadirnya pendidikan inklusif.
Apa itu Pendidikan Inklusif?
Pendidikan Inklusif adalah suatu pendekatan pendidikan yang memastikan bahwa semua anak menerima pendidikan yang relevan dengan mengakomodasi keberagaman mereka, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus.
Tujuan pendidikan inklusi adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik dengan beragam latar belakang dan kondisi untuk memeroleh pendidikan sesuai kebutuhannya.
Prinsip Pendidikan Inklusif
- Hak untuk belajar. Setiap anak memiliki hak mendasar untuk mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi.
- Keberagaman sebagai kekuatan. Setiap peserta didik membawa keunikan dan potensi yang dapat menjadi kekuatan untuk meningkatkan lingkungan belajar.
- Keterbukaan dan akses. Pendidikan inklusif memastikan aksesibilitas dan keterbukaan bagi semua peserta didik.
- Pendekatan Individual. Prinsip ini mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda.
- Partisipasi dan kolaborasi. Pendidikan inklusif menekankan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.Kolaborasi antara guru, peserta didik dan orangtua dianggap sebagai kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.
- Penghapusan diskriminasi. Prinsip ini mengecam segala bentuk diskriminasi dan upaya untuk menghapusnya dari lingkungan pendidikan.
- Pemahaman dan keterlibatan masyarakat. Pendidikan inklusif melibatkan masyarakat secara luas untuk menciptakan dukungan yang lebih besar.
- Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan. Prinsip ini menekankan pentingnya evaluasi terus-menerus terhadap pendekatan inklusif.
Manajemen Pembelajaran Inklusif
Manajemen pembelajaran inklusif dalam konteks pendidikan inklusif melibatkan serangkaian strategi dan pendekatan yang dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua peserta didik.
Sistem Dukungan Pendidikan Inklusif
1. Peran Pemerintah
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan akomodasi yang layak di bidang pendidikan, menyediakan sarana dan prasarana, menyediakan pendidik dan tenaga kependidikan, menyusun kurikulum, menyediakan fasilitas yang memadai serta meningkatkan kompetensi guru terkait pendidikan inklusif.
2. Peran Masyarakat
- memberikan kontribusi bagi keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif
- memperluas akses pendidikan dan pekerjaan bagi peserta didik berkebutuhan khusus
- membangun dan mengembangkan kesadaran akan hak anak untuk memperoleh pendidikan
3. Peran Orang Tua
Terlibat dan berperan aktif sebagai anggota tim PPI (Program Pendidikan Individual) yang menentukan jalur peserta didik. Orangtua juga dapat mendukung kebijakan sekolah.
4. Peran Satuan Pendidikan
- Kepala satuan pendidikan: merupakan prediktor penting keberhasilan dalam menerapkan perubahan, meningkatkan layanan, atau menetapkan kebijakan pelaksanaan akomodasi yang layak.
- Guru pembimbing khusus dan guru umum: keterlibatan dan kolaborasi keduanya sangat penting untuk keberhasilan akomodasi yang layak.
- Teman Sebaya: teman sebaya menjadi hal yang paling berkontribusi bagi keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif bagi semua peserta didik.