Saudariku….

Sudah berapa jauh engkau melangkah…?

Tak terasa kini engkau menjelang dewasa

Seolah baru kemarin, engkau adalah bocah tanpa dosa.

Lalu…dunia dan seisinya, 

segala yang ada di sekelilingmu,

menggiringmu menuju jalan-jalan yang bercabang...

Hendak dibawanya engkau tak tentu arah,

dengan berbagai siasat dibuatnya engkau tersesat.

Kau disibukkan dengan menu makan hari ini atau tren mode terkini...

Seluruh pikiran dan jiwamu nyaris terkuras hanya tentang hidupmu di saat ini…

Lalu kau dibuat lupa, 

lupa akan sebuah masa dimana seluruh makhluk akan bermuara, 

lupa untuk apa engkau dicipta…

Saudariku…

Ini bukan saatnya sekedar menyesali diri, apalagi bersikap tak peduli…

Ini saatnya untuk kembali: pada jalan yang ditunjuki Sang Ilahi

…

Kini kukatakan padamu, inilah jalanmu…ini jalan kita

Lalu katakanlah pada dirimu sendiri: inilah jalan yang akan aku lalui, 

dan aku tak akan meninggalkannya...

Karena di jalan ini pula,

 telah berlalu jejak-jejak kaki sang Nabi, 

telah berjalan di atasnya Abu Bakar sang Pembenar, 

Utsman yang malaikat malu padanya, 

dan Sa’ad yang kematiannya menggetarkan ‘Arsy-Nya…

Mereka adalah para pendahulu yang dijamin atasnya surga, 

Lalu siapa kita, yang hendak menempuh jalan berbeda, yang tak ada jaminan atasnya…?!

Jalan ini adalah jalan pilihan, 

berjalan di atasnya: orang-orang pilihan, 

yang telah memilih berislam di seluruh sisi kehidupannya, 

Hingga… Al Maut datang memberi salam pada ruhnya…