Ukhti, berapa banyak bayi-bayi yang diaborsi... dan alhamdulillah untungnya bukan kita. Berapa banyak anak-anak SD atau yang lebih muda dari itu, anak-anak usia SMP, atau anak-anak usia SMA yang meninggal mendahului kita..., dan alhamdulillah, Allah memanjangkan umur kita hingga sekarang bisa mengenyam bangku kuliah (dan akhirnya membaca surat ini... ^-^). Lalu dengan kehendakNya juga, Allah mengenalkan hidayahNya melalui perantaraan kakak-kakak kita di kampus ini. Semoga itu pertanda bahwa Allah menginginkan kebaikan bagi Ukhti, menjadi satu dari segelintir orang ang diberikan hidayah lalu menyambut hidayah itu, dan dengannya Ukhti insyaallah akan memperoleh keselamatan dunia, terutama di akhirat.
Surat tak bertanggal yang kuketik beberapa tahun lalu. Menemukannya tanpa sengaja di antara arsip lembaran yang tak jelas. Lalu aku tersenyum membacanya, bahasanya alay dan memang ditujukan untuk mereka yang umumnya masih berjiwa alay ^_^
Aku tahu itu ketikan beberapa tahun lalu, meski tak lagi ingat kapan persisnya. Untuk adik-adikku, para mahasiswi baru yang telah lama tak kujumpai dalam majelis tarbiyah. Mungkin waktu itu aku tengah menyusun skripsi atau menjelang selesai...? Kalau tak salah, aku meninggalkan kampus akhir 2012.
Dan inilah surat alay yang panjangnya dua halaman kuarto itu... Surat yang Tak (sempat) Sampai....