Surat yang Tak Sampai #2
Mei 07, 2016
Membaca kalimat-kalimat berikut, akan menjelaskan... dari kota mana dialek berikut berasal... ^_^:
Ukhti, berapa banyak bayi-bayi yang diaborsi... dan alhamdulillah untungnya bukan kita. Berapa banyak anak-anak SD atau yang lebih muda dari itu, anak-anak usia SMP, atau anak-anak usia SMA yang meninggal mendahului kita..., dan alhamdulillah, Allah memanjangkan umur kita hingga sekarang bisa mengenyam bangku kuliah (dan akhirnya membaca surat ini... ^-^). Lalu dengan kehendakNya juga, Allah mengenalkan hidayahNya melalui perantaraan kakak-kakak kita di kampus ini. Semoga itu pertanda bahwa Allah menginginkan kebaikan bagi Ukhti, menjadi satu dari segelintir orang ang diberikan hidayah lalu menyambut hidayah itu, dan dengannya Ukhti insyaallah akan memperoleh keselamatan dunia, terutama di akhirat.
Coba lihat, berapa banyak orang yang mengerjakan ketaatan daripada kemaksiatan, berapa banyak orang yang jujur dari orang yang tidak jujur, lebih banyak mana orang yang berusaha mengenal Rabbnya dari yang melupakanNya, yang ikut tarbiyah dengan yang tidak ... :)
Kenapa demikian De? Sudah takdir Allah Kak! Hm... ^_^ ya, karena tidak banyak yang mau mempelajari Islam dengan benar, agama yang kita yakini kebenarannya dan satu-satunya agama yang diridhai Allah di muka bumi ini.
Mauja saya Kak! *proteski mungkin ^_^. Baiklah banyak yang mau belajar, tapi hanya segelintir yang mau menyisihkan sedikiiittt saja waktunya untuk belajar, dan salah satu yang sedikit itu semoga Ukhti ya! ^-^
Tapi lagi sibuk ini kuliah sama kerja tugas Kak. *hm... mungkin itu temanta yang interupsi ^_^
Bukanji sekarang De', insyaallah di hari yang telah ditentukan (tanya sama bu #pos nya ya!).
Di hari itu juga Kak.
Besoknya pade De'.
Sama sibuknya Kak.
Lusanya De'?
Sibuk terus Kak!
Hm... kalo gitu, ga' tanggung jawab ya kalo tiba-tiba datang si malaikat Penjemput Ajal (yang memang datangnya selalu sidak, tanpa surat pemberitahuan apalagi surat undangan sebelum na jemputki... ^_^)
(bersambung)
0 comments