Hidupmu adalah Anugerah
Desember 11, 2017
Hm... mari kita menghela nafas sejenak.
Ya, lelah bukan? Menjalani rutinitas seharian yang cukup menyibukkan...?
Mungkin ada banyak harapan baik yang hendak kita wujudkan, lalu
berusaha dan bekerja keras agar Allah mengabulkan setiap impian. Ah, tak
usah bersedih hati hingga kecewa dan labil diri, jika tak semua sesuai
keinginan, jika banyak hal yang masih jauh dari harapan, jika apa yang
kita list di daftar impian ternyata tak kunjung jadi kenyataan.
Kehidupanmu
berbeda dengan kebanyakan orang? Engkau merasa kurang karena banyak
kehilangan? Dirimu yang sekarang berada di bawah ekspektasi kerabat dan
kawan? Stop... jangan perburuk keadaan dengan putus asa apalagi ide
untuk bunuh diri. Wal'iyyadzubillah, yang terakhir itu bukan pilihan
sama sekali. Seburuk dan seterpuruk apapun situasimu saat ini. Hidupmu
adalah anugerah terindah dari-Nya. Berhentilah di titik ini, janganlah
dulu menoleh kanan-kiri. Ya, hidupmu, keberadaanmu di dunia, adalah
nikmat besar dariNya. Allah tak mungkin menciptakanmu sia-sia, jadi
sekali lagi... stop! berhenti berpikir bahwa kamu tak berguna dan lebih
baik tak pernah ada. Itu pikiran jahat yang akan meracunimu hingga
semakin jumud dan terpuruk.
Tak
peduli, berapa kali engkau jatuh bangun dibuatnya, berapa banyak
tangisan yang tumpah karenanya, hidupmu adalah anugerah. Engkau diberi
kesempatan menjalaninya, mendapat kesempatan untuk melewati
ujian-ujiannya, juga berarti engkau bisa keluar sebagai pemenang jika
sukses melaluinya. Satu yang harus kau sadari, hidupmu yang sekarang
bukan kehidupan sejati juga tak abadi. Ini hanya tempatmu singgah
sementara, wasilah untuk meraih pahala dan ampunan atas dosa-dosa.
Karena hakikatnya yang fana, engkau tak layak berduka atas kehilangan
demi kehilangan di dalamnya. Sebaliknya, kesabaranmu atas semua hal-hal
yang terasa buruk itu akan tergantikan dengan sesuatu yang lebih baik,
jauh lebih baik dari hal yang hilang di sisimu.
Hidup, hanyalah ujian atasmu, atas kita selaku umat manusia, siapa yang paling baik amalannya. Beratnya ujian sesuai dengan tingkat keimanan. Besarnya pahala sesuai dengan besarnya kesulitan yang berhasil engkau lalui dengan kesabaran. Jadi, jika engkau merasa pengalaman hidupmu berbeda atau sedikit lebih pahit dari manusia lainnya, yakinilah bahwa pahala yang akan kau dapatkan pun tak sama dengan mereka. Imbalan itu sesuai dengan pekerjaan.
Tak ada yang sia-sia dan adalah Allah Maha Adil. Gumamkanlah kedua kata ini hingga cukup untuk terdengar oleh telinga dan hatimu sendiri. Maka cukuplah Allah yang menolongmu, cukupkan hatimu dengan janjiNya yang telah pasti.
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
***
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِيْنَ
مِنْكُمْ وَالصَّابِرِيْنَ
“Sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sekalian agar Kami
mengetahui orang-orang yang berjuang dan orang-orang yang sabar di antara kamu
sekalian.” (QS. Muhammad : 31)
***
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ
حِسَابٍ
***
"Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang mukmin walaupun
berupa duri, melainkan dengannya Allah akan mencatat untuknya satu kebaikan
atau menghapus satu kesalahannya." (HR. Muslim)
***
"Besarnya
pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai
suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa yang ridha
(menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan (Allah), dan barangsiapa
murka maka baginya kemurkaan (Allah)." (HR. Ibnu Majah)
Watampone, 12122017
Ummu Thufail withHope
0 comments